FAQ Zakat: Panduan Lengkap Tentang Zakat, Jenis, dan Cara Pembayaran

FAQ Zakat: Panduan Lengkap Tentang Zakat, Jenis, dan Cara Pembayaran

Zakat adalah kewajiban bagi umat Muslim untuk menyisihkan sebagian harta mereka dan memberikannya kepada yang berhak menerima. Zakat termasuk dalam rukun Islam yang keempat dan bertujuan untuk membersihkan harta serta membantu mereka yang membutuhkan. Berikut panduan zakat semoga bermanfaat !

1. Apa saja jenis-jenis zakat?

Ada dua jenis zakat utama:

  • Zakat Fitrah: Zakat yang wajib dikeluarkan setiap bulan Ramadhan sebelum Idul Fitri.
  • Zakat Mal: Zakat yang dikenakan pada harta tertentu seperti penghasilan, emas, perak, perdagangan, pertanian, dan lainnya.

2. Siapa saja yang wajib membayar zakat?

Setiap Muslim yang memenuhi syarat berikut wajib membayar zakat:

  • Memiliki harta yang telah mencapai nisab (batas minimal harta yang wajib dizakati).
  • Memenuhi haul (harta telah dimiliki selama satu tahun penuh, kecuali untuk zakat fitrah).
  • Berada dalam kondisi ekonomi yang cukup setelah memenuhi kebutuhan dasar.

3. Apa itu nisab dalam zakat?

Nisab adalah batas minimal jumlah harta yang wajib dikenai zakat. Nisab zakat mal umumnya setara dengan 85 gram emas, sementara nisab untuk jenis zakat lain berbeda sesuai ketentuan syariah.

4. Berapa persen zakat yang harus dibayarkan?

  • Zakat penghasilan, emas, dan perdagangan: 2,5% dari jumlah harta yang telah mencapai nisab.
  • Zakat pertanian: 5% jika diairi dengan biaya sendiri, 10% jika diairi oleh air hujan atau sungai.
  • Zakat fitrah: Setara dengan 2,5 kg atau 3,5 liter beras per orang.

5. Siapa saja yang berhak menerima zakat?

Zakat diberikan kepada delapan golongan (asnaf) yang disebutkan dalam Al-Qur’an (QS. At-Taubah: 60):

  1. Fakir – Orang yang sangat miskin dan tidak memiliki harta.
  2. Miskin – Orang yang memiliki penghasilan tetapi tidak mencukupi kebutuhan dasar.
  3. Amil – Orang yang bertugas mengelola dan mendistribusikan zakat.
  4. Muallaf – Orang yang baru masuk Islam dan membutuhkan dukungan.
  5. Riqab – Hamba sahaya atau orang yang ingin memerdekakan diri dari perbudakan.
  6. Gharimin – Orang yang memiliki utang dan tidak mampu membayarnya.
  7. Fisabilillah – Orang yang berjuang di jalan Allah, termasuk dakwah dan pendidikan Islam.
  8. Ibnu Sabil – Musafir yang kehabisan bekal dalam perjalanan.

6. Bagaimana cara membayar zakat?

Zakat dapat dibayarkan melalui beberapa cara:

  • Langsung kepada orang yang berhak menerimanya.
  • Melalui lembaga amil zakat resmi, baik offline maupun online.
  • Transfer bank atau pembayaran digital yang disediakan oleh platform zakat terpercaya.

7. Apa hukum tidak membayar zakat?

Tidak membayar zakat padahal mampu dan sudah memenuhi syarat hukumnya adalah dosa besar. Dalam Islam, zakat adalah kewajiban yang harus ditunaikan oleh setiap Muslim yang memenuhi syarat.

8. Apakah zakat dapat menggantikan sedekah?

Tidak, zakat adalah kewajiban, sedangkan sedekah bersifat sunnah. Sedekah bisa diberikan kapan saja dan kepada siapa saja, sementara zakat memiliki syarat tertentu seperti nisab, haul, dan penerima yang telah ditentukan.

9. Bagaimana cara menghitung zakat penghasilan?

Zakat penghasilan dihitung dengan cara berikut:

  • Jika penghasilan sudah mencapai nisab setara 85 gram emas per tahun, maka wajib dizakati.
  • Besaran zakatnya adalah 2,5% dari total penghasilan kotor atau bersih sesuai pendapat ulama.

Contoh perhitungan:
Jika penghasilan bulanan Rp10.000.000 dan ingin menghitung zakat dari penghasilan bersih (setelah kebutuhan pokok), misalnya Rp8.000.000:
Zakat = 2,5% x Rp8.000.000 = Rp200.000 per bulan

10. Apakah zakat harus diberikan setiap bulan atau setahun sekali?

  • Zakat fitrah wajib dibayar setiap tahun sebelum Idul Fitri.
  • Zakat mal umumnya dibayarkan setahun sekali setelah harta mencapai haul.
  • Zakat penghasilan bisa dibayarkan setiap bulan atau diakumulasikan dan dibayarkan setahun sekali.

11. Apakah zakat bisa diberikan dalam bentuk barang?

Ya, zakat bisa diberikan dalam bentuk barang jika barang tersebut sesuai dengan kebutuhan penerima zakat, misalnya beras untuk zakat fitrah atau sembako untuk fakir miskin. Namun, lebih umum diberikan dalam bentuk uang agar lebih fleksibel.

12. Apakah zakat bisa diberikan kepada keluarga sendiri?

Zakat tidak boleh diberikan kepada keluarga yang masih menjadi tanggungan langsung seperti orang tua, anak, atau pasangan. Namun, bisa diberikan kepada kerabat lain yang memenuhi syarat sebagai penerima zakat (fakir, miskin, dsb.).

13. Apa perbedaan zakat, infak, dan sedekah?

  • Zakat: Wajib, memiliki syarat nisab dan haul, serta penerima tertentu.
  • Infak: Sunnah, bisa diberikan kapan saja tanpa syarat nisab dan penerima khusus.
  • Sedekah: Lebih luas, bisa berupa harta, tenaga, ilmu, atau bantuan lainnya.

14. Di mana bisa membayar zakat secara online?

Saat ini banyak platform zakat online yang memudahkan pembayaran zakat secara cepat dan aman, seperti:

  • Lembaga Amil Zakat resmi
  • Platform donasi online terpercaya
  • Aplikasi pembayaran digital yang memiliki fitur zakat

15. Apakah ada manfaat zakat bagi pemberi zakat?

Ya, manfaat zakat bagi pemberi antara lain:

  • Menyucikan harta dan jiwa.
  • Membantu meringankan beban sesama.
  • Mendapat keberkahan dalam rezeki.
  • Menjadi bentuk rasa syukur kepada Allah.

16. Bagaimana jika saya terlambat membayar zakat?

Jika terlambat membayar zakat, segera tunaikan begitu mampu. Tidak ada denda khusus, tetapi sebaiknya jangan menunda kewajiban ini.

17. Apakah zakat bisa diberikan kepada yayasan atau masjid?

Zakat bisa diberikan kepada yayasan atau masjid jika mereka bertindak sebagai amil zakat yang mendistribusikan zakat kepada golongan yang berhak menerimanya.

18. Bagaimana cara memastikan zakat saya sampai kepada yang berhak?

Pastikan membayar zakat melalui lembaga amil zakat yang terpercaya dan memiliki rekam jejak yang baik dalam menyalurkan zakat sesuai syariat Islam.

19. Bagaimana cara menunaikan zakat jika saya tinggal di luar negeri?

Jika tinggal di luar negeri, Anda tetap bisa menunaikan zakat secara online melalui platform donasi yang menerima pembayaran dari luar negeri atau langsung kepada fakir miskin di daerah Anda.

Semoga FAQ ini membantu menjawab pertanyaan seputar zakat! Jika masih ada yang ingin ditanyakan, silakan hubungi lembaga zakat terpercaya. 😊

Zakat Fitrah 2025: Cara Alloh untuk menguatkan pejuang dakwah

Zakat Fitrah 2025: Cara Alloh untuk menguatkan pejuang dakwah

Zakat Fitrah adalah ibadah wajib bagi umat Islam di bulan Ramadan, termasuk di tahun 2025. Tidak hanya sebagai bentuk kepedulian sosial, zakat ini juga membersihkan hati dan menyempurnakan puasa kita. Yuk, pahami seluk-beluk Zakat Fitrah 2025 agar ibadahmu semakin bermakna dan sesuai syariat!


Apa Itu Zakat Fitrah dan Mengapa Penting Ditunaikan di 2025?

Zakat Fitrah adalah zakat yang wajib dikeluarkan setiap jiwa muslim sebelum salat Idul Fitri. Di tahun 2025, dengan tantangan ekonomi yang mungkin beragam, menunaikannya tepat waktu menjadi bukti kepedulian kita kepada sesama. Zakat ini juga:

  1. Membersihkan diri dari hal-hal yang mengurangi pahala puasa.
  2. Membantu saudara kurang mampu merayakan Idul Fitri dengan layak.
  3. Menjaga solidaritas sosial di tengah masyarakat.

Cara Hitung Zakat Fitrah (Simpel & Akurat!)

Besar zakat Fitrah tetap setara dengan 3,5 liter beras atau makanan pokok lainnya per orang. Namun, jika ingin membayar dengan uang, pastikan sesuai harga beras berkualitas standar di wilayahmu.

Contoh:

  • Harga beras per liter di Jakarta 2025: Rp15.000
  • Zakat per orang: 3,5 liter × Rp15.000 = Rp52.500

Pastikan cek update harga resmi dari BAZNAS atau lembaga zakat terpercaya di daerahmu!


zakat fitrah 2025

Kapan Waktu Terbaik Bayar Zakat Fitrah 2025?

Agar lebih afdal, tunaikan zakat Fitrah di:

  1. Akhir Ramadan: Mulai tanggal 1 Syawal (setelah matahari terbenam) hingga sebelum salat Id.
  2. Lebih Awal: Boleh dibayar sejak awal Ramadan untuk menghindari keterlambatan.

Catatan: Hindari menunda hingga lewat salat Id, ya!


4 Langkah Mudah Bayar Zakat Fitrah 2025

  1. Hitung jumlah jiwa dalam tanggunganmu (termasuk diri sendiri).
  2. Konversi ke uang/beras sesuai ketentuan.
  3. Salurkan via lembaga terpercaya seperti BAZNAS, LAZ, atau masjid setempat.
  4. Pastikan penerima adalah mustahik (8 golongan sesuai Al-Qur’an).

Manfaat Zakat: Dari Diri Hingga Masyarakat

  • Spiritual: Menyucikan jiwa dan melatih keikhlasan.
  • Sosial: Mengurangi kesenjangan dan menciptakan kebahagiaan bersama.
  • Ekonomi: Memberi dukungan kepada yang membutuhkan di tengah dinamika 2025.
ZAKAT MAL: Panduan Lengkap, Pengertian, Penghitungan dan Penyalurannya

ZAKAT MAL: Panduan Lengkap, Pengertian, Penghitungan dan Penyalurannya

Apa Itu Zakat Mal?

Zakat Mal ( Maal ) adalah zakat yang dikenakan atas harta yang dimiliki oleh seorang Muslim yang telah memenuhi nisab dan haul. Zakat ini berbeda dengan zakat fitrah, yang wajib dikeluarkan menjelang Idul Fitri. Zakat Mal mencakup berbagai jenis kekayaan, seperti emas, perak, uang simpanan, hasil pertanian, perdagangan, investasi, dan lain-lain.

Dalil Kewajiban Zakat Mal

Kewajiban membayar Zakat Mal telah disebutkan dalam Al-Qur’an dan Hadis. Allah SWT berfirman:

“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan menyucikan mereka.” (QS. At-Taubah: 103)

Selain itu, Rasulullah SAW juga bersabda:

“Islam dibangun di atas lima perkara: bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan-Nya, mendirikan salat, menunaikan zakat, berpuasa di bulan Ramadan, dan berhaji ke Baitullah bagi yang mampu.” (HR. Bukhari & Muslim)

Jenis-Jenis Harta yang Wajib Dizakati

  1. Emas dan Perak – Baik dalam bentuk perhiasan maupun batangan yang dimiliki dan mencapai nisab.
  2. Uang dan Tabungan – Termasuk saldo rekening, deposito, saham, dan obligasi.
  3. Hasil Pertanian dan Perkebunan – Seperti padi, buah-buahan, dan tanaman lainnya.
  4. Peternakan – Hewan ternak seperti sapi, kambing, dan unta yang mencapai nisab tertentu.
  5. Hasil Perdagangan – Barang dagangan yang diperjualbelikan dalam bisnis.
  6. Investasi dan Aset Produktif – Seperti properti atau usaha yang menghasilkan pendapatan.

Nisab dan Haul Zakat Mal

  • Nisab adalah batas minimum kepemilikan harta yang dikenai zakat.
  • Haul adalah masa kepemilikan harta selama satu tahun hijriyah.
  • Besaran zakat yang dikeluarkan adalah 2,5% dari total harta yang telah mencapai nisab.
  • Nisab untuk emas adalah 85 gram emas, sementara nisab uang mengikuti harga emas yang berlaku.

donasi online pesantren

Cara Menghitung Zakat Mal

1. Untuk Emas dan Perak

Apabila seseorang memiliki emas sebanyak 100 gram, maka zakatnya dihitung sebagai berikut:

(100 gram – 85 gram) x 2,5% = 0,375 gram emas

Jika harga emas saat ini Rp1.000.000/gram, maka zakat yang harus dibayar adalah:

0,375 x Rp1.000.000 = Rp375.000

2. Zakat Uang dan Tabungan

Apabila seseorang memiliki tabungan sebesar Rp100.000.000 dan harga emas saat ini Rp1.000.000/gram, maka nisabnya adalah Rp85.000.000. Karena hartanya melebihi nisab, zakatnya dihitung:

Rp100.000.000 x 2,5% = Rp2.500.000

3. Menghitung Zakat Perdagangan

Jika modal dan keuntungan usaha seseorang berjumlah Rp200.000.000, maka zakatnya:

Rp200.000.000 x 2,5% = Rp5.000.000

Siapa yang Berhak Menerima Zakat Mal?

Dalam Al-Qur’an (QS. At-Taubah: 60), Allah SWT telah menentukan 8 golongan penerima zakat (asnaf), yaitu:

  1. Fakir – Orang yang sangat miskin dan tidak memiliki harta sama sekali.
  2. Miskin – Orang yang memiliki penghasilan, tetapi masih kurang dari kebutuhan hidup.
  3. Amil – Petugas yang mengelola dan mendistribusikan zakat.
  4. Muallaf – Orang yang baru masuk Islam dan membutuhkan bantuan.
  5. Riqab – Budak yang ingin memerdekakan dirinya.
  6. Gharimin – Orang yang terlilit utang untuk keperluan mendesak.
  7. Fisabilillah – Orang yang berjuang di jalan Allah (dakwah, pendidikan Islam, dll).
  8. Ibnu Sabil – Musafir yang kehabisan bekal dalam perjalanan.

Kesimpulan

Zakat Mal adalah kewajiban bagi setiap Muslim yang hartanya telah mencapai nisab dan haul. Dengan membayar zakat, kita tidak hanya membersihkan harta tetapi juga membantu sesama. Pastikan untuk menghitung dan menunaikan zakat dengan benar agar harta menjadi lebih berkah.

Zakat Fitrah 2025: Tunaikan Kewajiban, Sempurnakan Kebahagiaan Bersama

Zakat Fitrah 2025: Tunaikan Kewajiban, Sempurnakan Kebahagiaan Bersama

Mengapa Zakat Fitrah Penting?

Zakat fitrah adalah penyempurna ibadah puasa Ramadhan, sekaligus bukti kepedulian kita kepada sesama. Dengan menunaikannya, kita membersihkan diri dari dosa kecil selama berpuasa dan memastikan saudara-saudari kita yang kurang mampu turut merayakan Idul Fitri dengan penuh sukacita.

Besaran Zakat Fitrah 2025: Proyeksi dan Ketentuan
Berdasarkan ketentuan syariat, zakat fitrah setara dengan 2,5 kg beras atau makanan pokok daerah Anda. Jika dibayar dalam bentuk uang, nilainya mengikuti harga beras di pasaran mendekati Idul Fitri 2025.

BAZNAS RI Tetapkan Zakat Fitrah 2025 Rp47 Ribu

Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI telah menetapkan besaran zakat fitrah tahun 2025 yang harus dibayarkan setiap individu umat Muslim sebesar Rp47 ribu atau setara 2,5 kg atau 3,5 liter beras premium untuk wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.

Siapa yang Wajib Membayar?

  • Setiap muslim yang memiliki kelebihan kebutuhan pokok untuk diri dan keluarganya pada malam Idul Fitri.
  • Kepala keluarga bertanggung jawab membayarkan zakat untuk seluruh anggota, termasuk bayi yang lahir sebelum matahari terbenam di akhir Ramadhan.

Waktu Tepat Bayar Zakat Fitrah

  • Terbaik: Sejak awal Ramadhan hingga sebelum shalat Idul Fitri.
  • Paling akhir: Sebelum shalat Id (jika terlambat, statusnya menjadi qadha dan harus segera ditunaikan)

 

8 Golongan Penerima Zakat: Siapa Saja?

Surah At-Taubah ayat 60 menjelaskan tentang golongan yang berhak menerima zakat.

اِنَّمَا الصَّدَقٰتُ لِلْفُقَرَاۤءِ وَالْمَسٰكِيْنِ وَالْعَامِلِيْنَ عَلَيْهَا وَالْمُؤَلَّفَةِ قُلُوْبُهُمْ وَفِي الرِّقَابِ وَالْغَارِمِيْنَ وَفِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَابْنِ السَّبِيْلِ ۗ فَرِيْضَةً مِّنَ اللّٰهِ ۗ وَاللّٰهُ عَلِيْمٌ حَكِيْمٌ

Artinya:
“Sesungguhnya zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, para amil zakat, para muallaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) hamba sahaya, untuk (membantu) orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah, dan untuk orang-orang yang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah. Dan Allah Maha Mengetahui, Maha Bijaksana.” (QS. At-Taubah: 60)

Ayat ini menjadi dasar dalam Islam mengenai 8 golongan (asnaf) yang berhak menerima zakat, yaitu:

  1. Fakir – Orang yang tidak memiliki harta dan tidak mampu mencukupi kebutuhan sehari-hari.
  2. Miskin – Orang yang memiliki penghasilan tetapi masih kurang untuk memenuhi kebutuhan dasar.
  3. Amil – Orang yang bertugas mengumpulkan dan mendistribusikan zakat.
  4. Muallaf – Orang yang baru masuk Islam dan masih membutuhkan bimbingan serta dukungan.
  5. Riqab – Hamba sahaya atau budak yang ingin memerdekakan diri.
  6. Gharimin – Orang yang terlilit hutang dan tidak mampu membayarnya.
  7. Fisabilillah – Orang yang berjuang di jalan Allah, termasuk dakwah dan jihad.
  8. Ibnu Sabil – Musafir atau orang yang kehabisan bekal dalam perjalanan.

Keutamaan Membayar Zakat Fitrah

1. Menyempurnakan Ibadah Puasa

Zakat fitrah menjadi pelengkap ibadah puasa Ramadhan dengan membersihkan diri dari dosa-dosa kecil yang mungkin terjadi selama berpuasa.

2. Membantu Sesama Muslim

Zakat fitrah membantu fakir miskin agar mereka dapat merayakan Idul Fitri dengan layak.

3. Mendapat Pahala Berlipat

Allah menjanjikan pahala besar bagi mereka yang menunaikan zakat dengan ikhlas dan tepat waktu.

4. Membersihkan Harta

Zakat fitrah tidak hanya membersihkan diri tetapi juga membersihkan harta yang kita miliki agar lebih berkah.

Dengan menunaikan zakat fitrah tepat waktu, kita tak hanya menyempurnakan ibadah, tetapi juga menjadi solusi bagi mereka yang membutuhkan. Segera hitung kewajiban Anda, pilih saluran terpercaya, dan jadikan momen Idul Fitri 2025 penuh makna bagi semua!

“Jangan lupa tunaikan zakat fitrah sebelum Idul Fitri agar ibadah Ramadhan semakin sempurna.

Bayar zakat fitrah 2025 secara online melalui pesantren alam sabilul huda

Besaran Zakat Fitrah 2025: Panduan Pembayaran Zakat Fitrah

Besaran Zakat Fitrah 2025: Panduan Pembayaran Zakat Fitrah

Pengertian Zakat Fitrah

Zakat fitrah adalah zakat wajib yang harus dikeluarkan oleh setiap muslim sebelum Hari Raya Idul Fitri. Zakat ini berfungsi sebagai penyucian diri setelah menjalankan ibadah puasa Ramadhan dan sebagai bentuk kepedulian terhadap kaum dhuafa agar mereka juga dapat merayakan Idul Fitri dengan bahagia.

Besaran Zakat Fitrah 2025

Besaran zakat fitrah ditentukan berdasarkan harga makanan pokok di masing-masing daerah.

رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا فَرَضَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ زَكَاةَ الْفِطْرِ صَاعًا مِنْ تَمْرٍ أَوْ صَاعًا مِنْ شَعِيرٍ عَلَى الْعَبْدِ وَالْحُرِّ وَالذَّكَرِ وَالْأُنْثَى وَالصَّغِيرِ وَالْكَبِيرِ مِنْ الْمُسْلِمِينَ وَأَمَرَ بِهَا أَنْ تُؤَدَّى قَبْلَ خُرُوجِ النَّاسِ إِلَى الصَّلَاةِ

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mewajibkan zakat fitrah sebanyak satu sha’ dari kurma atau satu sha’ dari gandum atas setiap hamba sahaya maupun orang merdeka, laki-laki maupun perempuan, anak kecil maupun dewasa dari kaum Muslimin. Beliau memerintahkan agar zakat tersebut ditunaikan sebelum orang-orang keluar untuk shalat (Idul Fitri).”
(HR. Bukhari No. 1503 dan Muslim No. 984).

Dalam mazhab Maliki, satu sha’ dihitung sebagai empat mud, dengan satu mud setara sekitar 675 gram. Maka, satu sha’ dalam mazhab ini sekitar 2,7 kg. Menurut mazhab Syafi’i, satu sha’ diperkirakan mencapai 2.751 gram atau sekitar 2,75 kg.

Sementara itu, mazhab Hambali berpendapat bahwa satu sha’ memiliki berat sekitar 2,2 kg. Di sisi lain, mazhab Hanafi menetapkan ukuran satu sha’ lebih besar, yaitu sekitar 3,8 kg.

Di Indonesia, para ulama menetapkan ukuran yang lebih moderat dengan mengambil jalan tengah, yaitu sekitar 2,5 kg untuk memudahkan pelaksanaan zakat fitrah.

Dari beberapa pendapat diatas Ukuran satu sha’ dalam takaran modern setara dengan kurang lebih 2,5 – 3 kg makanan pokok yang biasa dikonsumsi di daerah setempat, seperti beras di Indonesia.

Sebagai gambaran, berikut adalah perkiraan besaran zakat fitrah dalam bentuk uang di beberapa wilayah di Indonesia:

  • Wilayah Besaran Zakat (Rp)
    Jakarta Rp40.000 – Rp50.000
    Surabaya Rp35.000 – Rp45.000
    Bandung Rp38.000 – Rp48.000
    Medan Rp37.000 – Rp47.000
    Jawa Tengah Rp37.500 – Rp45.000

Angka ini bisa berubah tergantung pada harga beras di masing-masing daerah menjelang Idul Fitri 2025.

Siapa yang Wajib Membayar Zakat Fitrah?

Zakat fitrah wajib dikeluarkan oleh:

  1. Setiap Muslim, baik laki-laki maupun perempuan, yang hidup hingga akhir bulan Ramadhan dan menjelang Idul Fitri.
  2. Orang tua atau kepala keluarga wajib membayarkan zakat fitrah untuk seluruh anggota keluarganya, termasuk anak-anak yang masih kecil.
  3. Orang yang memiliki kelebihan makanan dari kebutuhan pokoknya di malam Idul Fitri.

Waktu Pembayaran Zakat Fitrah

Pembayaran zakat fitrah memiliki beberapa kategori waktu:

  • Waktu Wajib: Sejak terbenamnya matahari di hari terakhir Ramadhan hingga sebelum shalat Idul Fitri.
  • Waktu Sunnah: Sejak awal Ramadhan hingga sebelum shalat Idul Fitri.
  • Waktu Makruh: Setelah shalat Idul Fitri, namun masih pada hari yang sama.
  • Waktu Haram: Jika dibayarkan setelah Hari Raya Idul Fitri tanpa alasan yang sah.

Cara Membayar Zakat Fitrah

  1. Membayar dalam bentuk beras atau makanan pokok
    • Disalurkan langsung kepada mustahik (orang yang berhak menerima zakat) seperti fakir miskin, ibnu sabil, atau amil zakat.
  2. Membayar dalam bentuk uang
    • Menunaikan zakat Fitrah dalam bentuk uang ini mengikuti pendapat dari Madzhab Hanafi maka besaran zakat Fitrahnya adalah setara dengan harga 3.8 kg bahan makanan.

3. Melalui Lembaga Amil Zakat atau Penerima Manfaat yang berhak.

    • Banyak lembaga zakat terpercaya seperti Baznas, Dompet Dhuafa, Lazismu, atau DTpeduli yang menerima pembayaran zakat fitrah baik secara langsung maupun online. Di Indonesi pengelolaan zakat diatur dengan undang undang zakat dan memungkinkan untuk penyaluran zakat bisa juga langsung kepada mustahik atau penerima zakat.
    • Penyaluran kepada mustahik zakat melalui perantara untuk penerima zakat yang tidak terjangkau oleh lembaga lembaga resmi pemerintah seperti pesantren, masjid, dan mushola di kampung pelosok negeri.

zakat fitrah 2025

Siapa yang Berhak Menerima Zakat Fitrah?

Sesuai dengan syariat Islam, zakat fitrah harus diberikan kepada delapan golongan yang disebut dalam Al-Qur’an:

  1. Fakir – Orang yang tidak memiliki harta dan tidak mampu mencukupi kebutuhan sehari-hari.
  2. Miskin – Orang yang memiliki penghasilan tetapi tidak cukup untuk kebutuhan dasar.
  3. Amil – Orang yang bertugas mengelola zakat.
  4. Muallaf – Orang yang baru masuk Islam dan membutuhkan dukungan.
  5. Riqab – Hamba sahaya atau budak yang ingin memerdekakan diri.
  6. Gharimin – Orang yang terlilit hutang dan tidak mampu membayarnya.
  7. Fisabilillah – Orang yang berjuang di jalan Allah.
  8. Ibnu Sabil – Musafir atau orang yang kehabisan bekal dalam perjalanan.

Kesimpulan

Zakat fitrah 2025 merupakan kewajiban bagi setiap Muslim yang mampu. Dengan memahami besaran zakat fitrah, waktu pembayaran, dan cara mendistribusikannya, kita dapat menjalankan ibadah ini dengan lebih baik dan membantu saudara-saudara kita yang membutuhkan.

Waktu yang Tepat Membayar Zakat

Waktu yang Tepat Membayar Zakat

Zakat merupakan kewajiban bagi setiap Muslim yang telah memenuhi syarat. Namun, banyak yang masih bertanya-tanya, kapan waktu yang tepat membayar zakat agar lebih berkah? Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam tentang ketentuan waktu pembayaran zakat, baik zakat fitrah, zakat maal, maupun jenis zakat lainnya.

1. Kapan Waktu yang Tepat Membayar Zakat?

a. Zakat Fitrah

Zakat fitrah wajib ditunaikan pada bulan Ramadan dan paling lambat sebelum shalat Idul Fitri. Namun, lebih baik jika dikeluarkan sejak awal Ramadan agar dapat segera dimanfaatkan oleh yang membutuhkan.

b. Zakat Maal (Harta)

Zakat maal harus dibayarkan ketika harta seseorang telah mencapai nisab (batas minimum) dan telah tersimpan selama haul (1 tahun hijriyah). Sebaiknya, zakat dikeluarkan segera setelah memenuhi syarat tanpa menundanya.

c. Zakat Penghasilan

Zakat penghasilan atau profesi sebaiknya dibayarkan setiap bulan setelah menerima gaji, dengan perhitungan 2,5% dari pendapatan bersih atau setelah memenuhi nisab tahunan.

2. Keutamaan Membayar Zakat Tepat Waktu

  • Menghindari kelalaian dan dosa karena menunda kewajiban.
  • Memaksimalkan manfaat bagi yang membutuhkan.
  • Menambah keberkahan rezeki dan membersihkan harta.

3. Cara Mudah Membayar Zakat Secara Online

Kini, membayar zakat lebih mudah melalui platform online. Anda bisa menunaikan zakat kapan saja dan di mana saja dengan memilih lembaga zakat terpercaya.

Jangan tunda kewajiban Anda! Bayarkan zakat sekarang agar keberkahan rezeki selalu menyertai hidup Anda.

💡 Hitung dan tunaikan zakat Anda. Untuk Informasi layanan zakat online bisa klik==>  zakat online Pesantren disini

 

Cara Menghitung Zakat Mal dengan Benar Sesuai Syariat Islam

Cara Menghitung Zakat Mal dengan Benar Sesuai Syariat Islam

Cara menghitung zakat mal dengan benar penting bagi setiap Muslim yang memiliki harta mencapai nisab dan telah melewati haul. Perhitungan zakat mal harus dilakukan dengan benar agar ibadah ini sah dan diterima oleh Allah SWT. Berikut ini adalah panduan lengkap cara menghitung zakat mal dengan benar.


1. Apa Itu Zakat Mal?

Zakat mal adalah zakat yang dikenakan pada harta tertentu yang dimiliki oleh seorang Muslim yang memenuhi syarat. Jenis harta yang dikenakan zakat meliputi emas, perak, uang, hasil pertanian, peternakan, perdagangan, dan investasi lainnya.

Syarat utama wajib zakat mal adalah:

  • Harta tersebut halal dan diperoleh secara sah.
  • Harta mencapai nisab (batas minimal harta yang wajib dizakati).
  • Harta telah mencapai haul (dimiliki selama satu tahun hijriah, kecuali untuk hasil pertanian).

2. Cara menghitung Zakat Mal perlu mengetahui Nisab dan Tarif Zakat Mal

Selanjutnya untuk mengetahui cara menghitung zakat mal adalah mengetahui Nisab dari objek zakat. Setiap jenis harta memiliki nisab dan tarif zakat yang berbeda. Berikut ini adalah perinciannya:

Jenis Harta Nisab (Batas Minimal Harta Kena Zakat) Tarif Zakat
Emas & Perak 85 gram emas murni atau 595 gram perak 2,5%
Uang & Investasi Setara 85 gram emas 2,5%
Perdagangan Setara 85 gram emas (dari aset dagang) 2,5%
Pertanian 653 kg gabah atau 520 kg beras 5% – 10%
Peternakan (Sapi) 30 ekor sapi 1 ekor
Peternakan (Kambing) 40 ekor kambing 1 ekor

Untuk harta dalam bentuk uang, cara menghitung zakat mal nya nisabnya mengacu pada harga emas saat itu. Jika seseorang memiliki uang setara dengan 85 gram emas dalam satu tahun, maka ia wajib membayar zakat mal sebesar 2,5%.


3. Cara Menghitung Zakat Mal

A. Zakat Emas dan Perak

Jika seseorang memiliki emas atau perak yang disimpan selama satu tahun dan jumlahnya mencapai nisab, maka zakatnya dihitung sebagai berikut:

Rumus:

Zakat = (Jumlah Emas/Perak) × 2,5%

Contoh:
Seorang Muslim memiliki 100 gram emas. Harga emas saat ini Rp1.000.000 per gram. Maka:

  • Nisab: 85 gram emas → Wajib zakat.
  • Zakat: 100 gram × 2,5% = 2,5 gram emas atau setara dengan uang Rp2.500.000.

B. Zakat Uang dan Investasi

Zakat uang dihitung berdasarkan nilai emas.

Rumus:

Zakat = (Jumlah Uang) × 2,5%

Contoh:
Jika seseorang memiliki tabungan sebesar Rp100.000.000 selama satu tahun, dan harga emas Rp1.000.000 per gram:

  • Nisab: 85 gram emas (Rp85.000.000) → Wajib zakat.
  • Zakat: Rp100.000.000 × 2,5% = Rp2.500.000.

C. Zakat Perdagangan

Zakat perdagangan dihitung dari aset dagang setelah dikurangi utang dan kebutuhan pokok.

Rumus:

Zakat = (Modal + Keuntungan – Utang) × 2,5%

Contoh:
Seseorang memiliki usaha dengan:

  • Modal & barang dagangan: Rp200.000.000
  • Keuntungan: Rp50.000.000
  • Utang usaha: Rp50.000.000

Maka total aset yang dizakati:
(Rp200.000.000 + Rp50.000.000 – Rp50.000.000) × 2,5% = Rp5.000.000.

D. Zakat Pertanian

Zakat hasil pertanian berbeda karena dibayarkan saat panen, bukan setelah haul.

  • Jika diairi dengan air hujan/sumber alami → 10%
  • Jika diairi dengan biaya tambahan → 5%

Contoh:
Seorang petani memanen 1.000 kg beras dan menggunakan irigasi berbayar.

  • Nisab: 520 kg beras → Wajib zakat.
  • Zakat: 1.000 kg × 5% = 50 kg beras.

Kesimpulan

Demikian cara menghitung zakat mal. Dengan memahami tata cara perhitungan zakat untuk emas, uang, perdagangan, dan pertanian, kita dapat menjalankan ibadah ini dengan sempurna. Sebagai umat Islam, mari kita tunaikan zakat mal dengan penuh kesadaran dan keikhlasan agar harta kita semakin berkah dan membawa manfaat bagi sesama.

penyaluran zakat membayar zakat mal

Tata Cara Membayar Zakat Fitrah

Tata Cara Membayar Zakat Fitrah

Tata Cara Membayar Zakat Fitrah Sesuai Syariat Islam

Zakat fitrah merupakan kewajiban bagi setiap Muslim yang mampu untuk menyucikan diri dan menyempurnakan ibadah puasa Ramadhan. Pembayaran zakat fitrah harus dilakukan sesuai dengan tata cara yang benar agar diterima oleh Allah SWT dan bermanfaat bagi yang berhak menerimanya. Berikut adalah tata cara membayar zakat fitrah secara lengkap.


Perlunya Mengetahui Besaran Zakat Fitrah

Zakat fitrah wajib dikeluarkan dalam bentuk makanan pokok, seperti beras, gandum, kurma, atau makanan lain yang biasa dikonsumsi di daerah setempat.

  • Ukuran zakat fitrah: 2,5 kg atau 3,5 liter bahan makanan pokok per orang.
  • Alternatif pembayaran: Jika ingin membayar dalam bentuk uang, jumlahnya harus setara dengan harga 2,5 kg makanan pokok di daerah tersebut.

2. Waktu Pembayaran Zakat Fitrah

Waktu pembayaran zakat fitrah terbagi menjadi beberapa kategori:

  1. Waktu Wajib – Sejak terbenamnya matahari di akhir Ramadhan hingga sebelum shalat Idul Fitri.
  2. Waktu Sunnah – Sejak awal Ramadhan hingga sebelum shalat Idul Fitri.
  3. Waktu Makruh – Setelah shalat Idul Fitri, tetapi masih di hari raya.
  4. Waktu Haram – Setelah hari raya Idul Fitri berlalu tanpa alasan yang sah.

Agar lebih utama, disarankan membayar zakat fitrah sebelum shalat Idul Fitri agar segera sampai kepada yang berhak menerimanya.


3. Niat Membayar Zakat Fitrah

Saat menyerahkan zakat fitrah, dianjurkan membaca niat sesuai dengan perannya:

a. Niat untuk Diri Sendiri

“Nawaitu an ukhrija zakatal fitri ‘an nafsi fardhan lillâhi ta‘âlâ.”
(Artinya: Saya niat mengeluarkan zakat fitrah untuk diri saya sebagai kewajiban karena Allah Ta’ala.)

b. Niat untuk Keluarga (Istri, Anak, atau Orang Tua)

“Nawaitu an ukhrija zakatal fitri ‘an waladi/‘an zawjati/‘an walidayya fardhan lillâhi ta‘âlâ.”
(Artinya: Saya niat mengeluarkan zakat fitrah untuk anak saya/istri saya/orang tua saya sebagai kewajiban karena Allah Ta’ala.)

Niat ini cukup dilakukan dalam hati ketika menyerahkan zakat fitrah kepada yang berhak.


4. Menyalurkan Zakat Fitrah kepada Mustahik

Zakat fitrah harus diberikan kepada golongan yang berhak menerimanya sesuai dengan QS. At-Taubah: 60, yaitu 8 golongan mustahik:

  1. Fakir – Orang yang tidak memiliki penghasilan sama sekali.
  2. Miskin – Orang yang penghasilannya tidak mencukupi kebutuhan hidupnya.
  3. Amil – Petugas yang mengelola zakat.
  4. Mualaf – Orang yang baru masuk Islam dan membutuhkan bantuan.
  5. Riqab – Hamba sahaya yang ingin memerdekakan diri.
  6. Gharimin – Orang yang memiliki hutang dan tidak mampu membayarnya.
  7. Fisabilillah – Pejuang di jalan Allah, seperti pendakwah dan lembaga dakwah.
  8. Ibnu Sabil – Musafir yang kehabisan bekal dalam perjalanan.

Zakat fitrah bisa diserahkan langsung kepada fakir dan miskin atau melalui lembaga amil zakat resmi seperti BAZNAS atau Lembaga Amil Zakat (LAZ) yang terpercaya.


5. Cara Membayar Zakat Fitrah

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan dalam membayar zakat fitrah:

a. Membayar Zakat Fitrah Secara Langsung

  • Membeli bahan makanan pokok sesuai dengan ketentuan (2,5 kg per orang).
  • Menyalurkannya langsung kepada fakir miskin atau mustahik lainnya.

b. Membayar Melalui Lembaga Amil Zakat

  • Membayar dalam bentuk bahan makanan atau uang yang setara dengan harga zakat fitrah.
  • Lembaga amil zakat akan menyalurkannya kepada yang berhak menerima.

c. Membayar Zakat Fitrah Secara Online

Saat ini, zakat fitrah bisa dibayarkan secara online melalui:

  • Website resmi lembaga zakat seperti BAZNAS atau LAZ seperti DTpeduli, Rumah Zakat dll
  • Dompet digital seperti GoPay, OVO, DANA, atau ShopeePay.
  • Transfer bank ke rekening lembaga zakat terpercaya.

6. Keutamaan Membayar Zakat Fitrah

  • Menyucikan diri dari dosa dan kekurangan selama berpuasa.
  • Membantu fakir miskin agar dapat merayakan Idul Fitri dengan bahagia.
  • Menyempurnakan ibadah puasa di bulan Ramadhan.
  • Menjaga persaudaraan dan keseimbangan sosial dalam masyarakat.

Kesimpulan

Membayar zakat fitrah adalah kewajiban setiap Muslim yang mampu. Tata cara pembayarannya meliputi:

  • Mengetahui besaran zakat fitrah (2,5 kg makanan pokok atau setara dalam uang).
  • Membayar sebelum shalat Idul Fitri.
  • Mengucapkan niat saat menyerahkan zakat.
  • Memberikan kepada yang berhak menerima, terutama fakir dan miskin.
  • Bisa dibayarkan langsung, melalui lembaga amil zakat, atau secara online.
Cara Membayar Zakat: Panduan Lengkap Sesuai Syariat Islam

Cara Membayar Zakat: Panduan Lengkap Sesuai Syariat Islam

Zakat adalah salah satu rukun Islam yang wajib ditunaikan oleh setiap Muslim yang mampu. Kewajiban ini memiliki tujuan mulia, yaitu untuk mensucikan harta dan membantu sesama yang membutuhkan. Namun, masih banyak umat Islam yang belum memahami cara membayar zakat dengan benar. Artikel ini akan memberikan panduan lengkap mengenai jenis-jenis zakat, perhitungan, dan cara pembayarannya.

1. Jenis-Jenis Zakat yang Wajib Dikeluarkan

Dalam Islam, zakat dibagi menjadi dua kategori utama, yaitu zakat fitrah dan zakat mal.

a. Zakat Fitrah

Zakat fitrah wajib dikeluarkan oleh setiap Muslim, baik dewasa maupun anak-anak, menjelang Hari Raya Idul Fitri.

  • Besaran Zakat: Setara dengan 2,5 kg atau 3,5 liter makanan pokok (beras, gandum, atau kurma).
  • Waktu Pembayaran: Sejak awal Ramadhan hingga sebelum shalat Idul Fitri.
  • Penerima Zakat: Fakir, miskin, dan golongan yang berhak sesuai ketentuan Islam.

b. Zakat Mal

Zakat mal wajib ditunaikan bagi Muslim yang memiliki harta melebihi nisab dan telah mencapai haul (1 tahun kepemilikan). Jenis-jenis zakat mal meliputi:

  1. Zakat Emas dan Perak
    • Nisab: 85 gram emas atau 595 gram perak.
    • Kadar Zakat: 2,5% dari total emas atau perak yang dimiliki setelah mencapai haul.
  2. Zakat Penghasilan (Profesi)
    • Nisab: Setara dengan 85 gram emas per tahun.
    • Kadar Zakat: 2,5% dari penghasilan bersih.
  3. Zakat Perdagangan
    • Nisab: Senilai 85 gram emas dari modal dan keuntungan usaha dalam setahun.
    • Kadar Zakat: 2,5% dari total kekayaan usaha setelah dikurangi hutang.
  4. Zakat Pertanian
    • Nisab: 653 kg gabah atau 520 kg beras.
    • Kadar Zakat:
      • 10% jika diairi dengan air hujan.
      • 5% jika diairi dengan sistem irigasi.
  5. Zakat Saham dan Investasi
    • Nisab: 85 gram emas.
    • Kadar Zakat: 2,5% dari nilai investasi atau dividen yang diperoleh.
  6. Zakat Tabungan dan Deposito
    • Nisab: Setara dengan 85 gram emas.
    • Kadar Zakat: 2,5% dari saldo yang tersimpan selama setahun.

2. Cara Menghitung Zakat dengan Mudah

a. Rumus Perhitungan Zakat Mal

Zakat Mal = 2,5% × (Total Harta – Kebutuhan Pokok & Hutang)

Contoh Perhitungan Zakat Emas:

  • Seorang Muslim memiliki 100 gram emas dengan harga Rp1.000.000 per gram.
  • Total kekayaan emas: 100 × 1.000.000 = Rp100.000.000.
  • Karena melebihi nisab, zakat yang harus dikeluarkan: 2,5% × 100.000.000 = Rp2.500.000.

b. Rumus Perhitungan Zakat Penghasilan

Zakat Penghasilan = 2,5% × Penghasilan Bersih

Jika seseorang memiliki penghasilan Rp10.000.000 per bulan, maka:
2,5% × 10.000.000 = Rp250.000 per bulan.

3. Cara Membayar Zakat dengan Benar

Ada beberapa metode pembayaran zakat yang bisa dilakukan:

a. Membayar Langsung kepada Mustahik

Zakat dapat diberikan secara langsung kepada mereka yang berhak menerimanya, seperti fakir, miskin, atau golongan yang telah ditentukan dalam Islam.

b. Melalui Lembaga Amil Zakat Resmi

Untuk memastikan zakat tersalurkan dengan baik, kita dapat membayar melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) atau Lembaga Amil Zakat (LAZ) terpercaya.

c. Membayar Zakat Secara Online

Saat ini, zakat dapat dibayarkan melalui berbagai platform digital, seperti:

  • Website resmi BAZNAS dan LAZ seperti DT Peduli, LAZISMU dan Lembaga yang berkolaborasi dengan LAZ atau BAZ
  • Dompet digital (OVO, GoPay, DANA, dll.)
  • Transfer bank ke rekening lembaga zakat

4. Siapa Saja yang Berhak Menerima Zakat?

Berdasarkan Al-Qur’an (QS. At-Taubah: 60), zakat hanya boleh diberikan kepada 8 golongan mustahik berikut:

  1. Fakir – Orang yang tidak memiliki penghasilan dan harta.
  2. Miskin – Orang yang memiliki penghasilan, tetapi tidak mencukupi kebutuhan pokok.
  3. Amil – Orang yang bertugas mengelola zakat.
  4. Mualaf – Orang yang baru masuk Islam dan membutuhkan dukungan.
  5. Riqab – Hamba sahaya yang ingin merdeka.
  6. Gharimin – Orang yang memiliki hutang dan tidak mampu membayarnya.
  7. Fisabilillah – Pejuang di jalan Allah, seperti pendakwah dan pendidik agama.
  8. Ibnu Sabil – Musafir yang kehabisan bekal dalam perjalanan.

5. Keutamaan Membayar Zakat

Membayar zakat tidak hanya memenuhi kewajiban agama, tetapi juga memberikan banyak manfaat:

  • Mensucikan harta dari sifat kikir dan ketamakan.
  • Membantu sesama yang membutuhkan.
  • Menjaga keseimbangan sosial dalam masyarakat.
  • Mendapatkan keberkahan dalam harta dan kehidupan.
  • Mendekatkan diri kepada Allah dan meningkatkan ketakwaan.

Kesimpulan

Zakat adalah ibadah wajib yang memiliki manfaat besar bagi umat Islam dan masyarakat secara keseluruhan. Dengan memahami cara membayar zakat dengan benar, kita dapat memastikan bahwa kewajiban ini ditunaikan sesuai syariat dan memberikan manfaat bagi mereka yang berhak menerimanya.

Untuk memudahkan pembayaran zakat, kita dapat menyalurkannya melalui lembaga zakat resmi atau platform digital terpercaya.


 

Tunaikan Zakat Fitrah: Penuhi Kewajiban, Sucikan Harta

Tunaikan Zakat Fitrah: Penuhi Kewajiban, Sucikan Harta

“Rasulullah SAW mewajibkan zakat fitrah untuk menyucikan orang yang berpuasa dari perbuatan sia-sia dan kata-kata kotor, serta memberi makan orang miskin.” (HR. Abu Daud).

Pesantren Alam Sabilul Huda bukan hanya mencetak penghafal Al-Qur’an, tetapi santri juga belajar menjaga lingkungan sebagai berdakwah melalui aksi nyata. Dengan menyalurkan zakat fitrah ke Pesantren Alam Sabilul Huda, Anda tidak hanya menyempurnakan ibadah Ramadan, tetapi juga mendukung generasi dai yang menjaga quran dan lingkungan.

Alasan Utama Menunaikan Zakat Fitrah untuk Penerima Zakat Fitrah di Pesantren Alam Sabilul Huda

  1. Dana Zakat Langsung untuk Keluarga Santri Penerima Zakat Fitrah dan Warga lansia Duafa di sekitar Pesantren.
    Santri yang berjuang dan belajar di pesantren sebagian besar berasal dari keluarga kurang mampu. Adapun Zakat Fitrah Anda untuk memenuhi:
    • Makan santri yatim dan dhuafa.
    • Pembelian kitab dakwah dan alat pertanian organik (sebagai bagian dari kurikulum pesantren).

2. Investasi Akhirat Melalui Santri Penebar Manfaat
Santri Sabilul Huda dididik menjadi dai yang aktif di pelosok desa. Zakat Anda adalah bekal mereka untuk:

  • Program dakwah lingkungan ke masyarakat.
  • Pelatihan petani muda berbasis syariah.

3. Zakat Fitrah untuk para pengajar, asatidz dan juga dai kampung di sekitar pesantren.

Mereka adalah orang orang yang selama ini berjuang tanpa perhatian dari pemerintah yang dengan segala keterbatasan tetap istikomah.

Manfaat Zakat Fitrah untuk Penerima Zakat Fitrah di Pesantren:

  • Pahala Berlipat: Zakat disalurkan ke lembaga pendidikan Islam bernilai sedekah jariyah
  • Dakwah Lebih Berdampak: Zakat Anda juga bermanfaat karena disalurkan kepada santri lansia / Jamaah lansia duafa sekitar pesantren.
  • Bantu Sesama dengan Berkah: Mustahik (penerima zakat) adalah keluarga dari santri yang kelak menjadi agen perubahan di masyarakat.

Allah SWT berfirman:
“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan menyucikan mereka.” (QS. At-Taubah: 103)

Jangan Tunda! Setiap Detik Mendekati Idul Fitri Adalah Waktu Emas Berzakat.


“Ramadan berlalu, tapi pahala zakat fitrah Anda kekal abadi.
Tunaikan sekarang sebelum matahari terbenam di hari terakhir Ramadan –
karena kebahagiaan saudara sesama Muslim menanti sentuhan tanganmu.”

“Zakat fitrahmu bisa jadi sebab mereka tersenyum di pagi hari Id.”

Copyright © 2025 Pandananyar Foundation
Share on Social Media