Zakat Fitrah

Zakat Fitrah

Zakat fitrah merupakan kewajiban yang harus ditunaikan oleh setiap Muslim di bulan Ramadan sebelum Hari Raya Idulfitri. Ibadah ini memiliki tujuan utama untuk menyucikan jiwa orang yang berpuasa serta membantu fakir miskin agar mereka juga dapat merasakan kebahagiaan di hari kemenangan.


Pengertian Zakat Fitrah

Pengertian Zakat Secara Bahasa (Etimologi)

Secara bahasa, kata zakat (الزكاة) berasal dari bahasa Arab زَكَاةٌ yang memiliki beberapa makna, di antaranya:

  1. Suci (الطَّهَارَةُ) → Zakat disebut sebagai penyucian harta dan jiwa, sebagaimana dalam firman Allah:

    خُذْ مِنْ أَمْوَالِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيهِم بِهَا

    “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan menyucikan mereka…”
    (QS. At-Taubah: 103)

  2. Berkembang (النَّمَاءُ) → Harta yang dikeluarkan zakatnya tidak akan berkurang, justru Allah akan menumbuhkan keberkahannya, sebagaimana dijelaskan dalam hadis:

    مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ

    “Sedekah tidak akan mengurangi harta.” (HR. Muslim, no. 2588)

  3. Bertambah (الزِّيَادَةُ) → Harta yang dizakati akan bertambah secara spiritual maupun material, baik di dunia maupun di akhirat.

  4. Berkah (البركة) → Zakat membawa keberkahan bagi harta, sebagaimana dalam banyak riwayat yang menegaskan bahwa zakat adalah sebab turunnya rahmat Allah.

Dengan demikian, secara bahasa zakat berarti penyucian, pertumbuhan, keberkahan, dan bertambahnya harta.

2. Pengertian Zakat Secara Istilah (Terminologi Syariah)

Dalam terminologi syariah, zakat didefinisikan sebagai:

“Bagian harta tertentu yang wajib dikeluarkan dan diberikan kepada golongan yang berhak menerimanya sesuai dengan ketentuan syariat.”

Definisi ini dapat dijabarkan sebagai berikut:

  1. “Bagian harta tertentu” → Artinya, zakat memiliki aturan yang jelas mengenai jumlah dan jenis harta yang wajib dizakatkan, seperti emas, perak, hasil pertanian, perdagangan, dan sebagainya.
  2. “Wajib dikeluarkan” → Zakat adalah ibadah yang bersifat wajib bagi Muslim yang telah memenuhi syarat (muzakki).
  3. “Diberikan kepada golongan yang berhak menerimanya” → Penerima zakat telah ditentukan dalam QS. At-Taubah: 60, yaitu fakir, miskin, amil zakat, mualaf, budak, orang berutang, pejuang di jalan Allah, dan musafir yang kehabisan bekal.
  4. “Sesuai dengan ketentuan syariat” → Tata cara, jumlah, dan waktu pembayaran zakat diatur oleh hukum Islam.

Secara istilah, zakat fitrah adalah zakat yang wajib dikeluarkan oleh setiap Muslim yang mampu untuk dirinya sendiri dan orang-orang yang menjadi tanggungannya pada akhir bulan Ramadan, sebagai bentuk penyucian diri dari segala kesalahan selama berpuasa.


Dalil Kewajiban Zakat Fitrah

Kewajiban zakat fitrah telah dijelaskan dalam Al-Qur’an, hadis, dan ijma’ para ulama.

1. Dalil dari Al-Qur’an

Allah SWT berfirman:

قَدْ أَفْلَحَ مَن تَزَكَّىٰ، وَذَكَرَ ٱسْمَ رَبِّهِۦ فَصَلَّىٰ

“Sungguh beruntung orang yang menyucikan diri (dengan membayar zakat), dan mengingat nama Tuhannya, lalu ia sholat.”
(QS. Al-A’la: 14-15)

Para ulama menafsirkan bahwa ayat ini mencakup kewajiban zakat fitrah yang harus ditunaikan sebelum sholat Idulfitri.

2. Dalil dari Hadis Rasulullah ﷺ

Zakat fitrah diwajibkan berdasarkan hadis Rasulullah ﷺ:

عَنْ ابْنِ عُمَرَ، قَالَ: “فَرَضَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ زَكَاةَ الْفِطْرِ صَاعًا مِنْ تَمْرٍ، أَوْ صَاعًا مِنْ شَعِيرٍ، عَلَى الْعَبْدِ وَالْحُرِّ، وَالذَّكَرِ وَالْأُنْثَى، وَالصَّغِيرِ وَالْكَبِيرِ، مِنَ الْمُسْلِمِينَ، وَأَمَرَ بِهَا أَنْ تُؤَدَّىٰ قَبْلَ خُرُوجِ النَّاسِ إِلَى الصَّلَاةِ.”

Dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata:

“Rasulullah ﷺ mewajibkan zakat fitrah satu sha’ kurma atau satu sha’ gandum atas setiap hamba sahaya maupun orang merdeka, laki-laki maupun perempuan, kecil maupun besar dari kaum Muslimin. Beliau juga memerintahkan agar zakat fitrah ditunaikan sebelum orang-orang keluar untuk sholat (Idulfitri).”
(HR. Bukhari No. 1503 dan Muslim No. 984)

Hadis ini menegaskan bahwa zakat fitrah adalah kewajiban bagi setiap Muslim, tanpa memandang status sosial, usia, atau jenis kelamin.

3. Ijma’ Ulama

Para ulama sepakat bahwa zakat fitrah merupakan kewajiban yang harus ditunaikan sebelum Hari Raya Idulfitri. Tujuannya adalah untuk menyucikan orang yang berpuasa dari perbuatan sia-sia dan perkataan kotor serta untuk membantu kaum fakir miskin.


Ketentuan

1. Besaran

Berdasarkan hadis Ibnu Umar diatas, besaranya sebesar 1 sha’ (sekitar 2,5 – 3 kg) bahan makanan pokok seperti beras, kurma, gandum, atau makanan pokok lainnya yang umum dikonsumsi di daerah masing-masing.

2. Waktu Pembayaran

Zakat fitrah harus dikeluarkan sebelum pelaksanaan sholat Idulfitri. Adapun waktu pembayaran nya dibagi menjadi beberapa kategori:

  • Waktu Wajib → Setelah matahari terbenam pada malam Idulfitri.
  • Waktu Sunnah → Sejak awal Ramadan hingga sebelum sholat Idulfitri.
  • Waktu Makruh → Setelah sholat Idulfitri, namun sebelum hari berakhir.
  • Waktu Haram → Jika ditunda setelah hari raya Idulfitri tanpa uzur.

3. Penerima atau Mustahik

Penerima zakat termasuk dalam delapan golongan asnaf zakat sebagaimana disebutkan dalam QS. At-Taubah: 60, tetapi yang lebih utama adalah diberikan kepada fakir miskin agar mereka dapat merasakan kebahagiaan di hari raya.


Hikmah dan Manfaat Zakat Fitrah

  1. Menyucikan jiwa dari kesalahan dan kekurangan selama berpuasa.
  2. Membantu kaum fakir miskin agar dapat merayakan Idulfitri dengan bahagia.
  3. Menyempurnakan ibadah puasa Ramadan sehingga diterima oleh Allah SWT.
  4. Menyebarkan kebahagiaan dan persaudaraan di antara umat Islam.

Kesimpulan

Zakat fitrah adalah ibadah wajib bagi setiap Muslim yang mampu, yang harus ditunaikan sebelum Hari Raya Idulfitri. Kewajibannya telah dijelaskan dalam Al-Qur’an, hadis, dan ijma’ ulama. Besarannya adalah 1 sha’ (sekitar 2,5 – 3 kg) bahan makanan pokok, yang disalurkan kepada fakir miskin agar mereka juga dapat merayakan hari kemenangan dengan bahagia. Menjadi kewajiban yang harus ditunaikan oleh setiap Muslim di bulan Ramadan sebelum Hari Raya Idulfitri

1 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Copyright © 2025 Pandananyar Foundation
Share on Social Media